Negara Yang Ikut Piala Dunia 1938

Negara Yang Ikut Piala Dunia 1938

Terbuka dan berani menyerang

Membela Hindia Belanda, Isaac digambarkan cucunya tampil bersemangat dalam laga yang disaksikan sekitar 9.000 orang penonton (menurut catatan resmi FIFA).

Ketika itu tim Hungaria menggunakan seragam serba putih, sementara Isaac dan kawan-kawan menggunakan kaos oranye, celana pendek putih dan kaus kaki biru muda - simbol bendera kerajaan Belanda.

Sumber gambar, Java Post

Menghadapi tim sekuat Hungaria, menurut wartawan olah raga Belanda, CJ Goorhoff, yang meliput langsung laga di Stadion Rheims, di babak pertama, Isaac dan kawan-kawan kurang bisa mengembangkan permainan.

Sehingga, "laga berjalan agak timpang," tulisnya yang dikutip situs geschiedenis24.nl.

"Namun di babak kedua," demikian laporan Goorhoff, "permainan tim Hindia Belanda jauh lebih baik. Mereka bermain terbuka dan berani menyerang."

'Tekanan dari gerakan kebangsaan'

Tentang perbedaan pendapat PSSI dan NIVU ini, John Pattiwael kemudian teringat cerita kakeknya.

Menurut cerita kakeknya, saat itu muncul semacam gugatan yang dilontarkan kaum pergerakan yang mempertanyakan kehadiran Isaac Pattiwael dkk dalam tim bentukan pemerintah Hindia Belanda.

"Walaupun ada tekanan dari gerakan kebangsaan, karena dianggap membela penjajah, buat dia (kakeknya) kesempatan tampil di piala dunia ini tidak akan datang dua kali," kata John.

Sumber gambar, Youtube

Lagi pula, sambungnya, kehadiran ayahnya itu semata didasarkan atas nama olah raga. "Kakek saya sangat mencintai sepak bola."

Walaupun akhirnya Hindia Belanda berangkat ke Prancis dengan mengatasnamakan NIVU, toh kehadiran Tim Hindia Belanda itu akhirnya dicatat sebagai kehadiran pertama kalinya wakil dari benua Asia.

Semula Jepang yang ditunjuk, namun karena kendala transportasi, negara itu mengundurkan diri. Hindia Belanda akhirnya menggantikannya - tanpa melalui ajang kualifikasi piala dunia, yang seperti dipraktikkan sekarang.

'Gaya menggiring yang brilian'

John Pattiwael mengaku tidak mengetahui seperti apa gaya permainan kakeknya dan rekan-rekannya saat itu, tetapi laporan Prancis L'Equipe edisi 6 Juni 1938 menyebut gaya permainan mereka atraktif.

"Gaya menggiring bola pemain depan Tim Hindia Belanda, sungguh brilian...," demikian laporan itu yang dikutip harian The Times (London), "tapi pertahanannya amburadul, karena tak ada penjagaan ketat.."

Sumber gambar, Java Post

Laporan-laporan lainnya menyoroti nama-nama pemain Hindia Belanda yang terdiri suku Jawa, Maluku, Tionghoa, Indo-Belanda, serta pelatihnya yang asal Belanda, Johannes Christoffel van Mastenbroek.

Keberangkatan tim ini didukung NIVU, Nederlandcshe Indische Voetbal Unie - organisasi sepak bola di bawah naungan pemerintah kolonial Belanda, tetapi tidak "direstui" PSSI.

PSSI yang didirikan 8 tahun sebelumnya (1930), dilaporkan tidak mengirimkan para pemainnya. FIFA sendiri lebih mengakui NIVU ketimbang PSSI.

Di mana para pemain timnas Hindia Belanda itu?

Setelah 'pesta' Piala Dunia 1938 berakhir, kemana pergi para pemain itu? Tidak ada catatan yang menunjukkan kiprah mereka selanjutnya, utamanya ketika pemerintah kolonial Belanda harus angkat kaki ketika Indonesia merdeka.

"Tidak jelas kemana mereka," demikian laporan situs yang dikelola di Belanda, Java Post, dalam artikel berjudul Een historische voetbalreis, yang diunggah 23 Maret 2012 lalu.

Hanya saja, demikian situs ini menyebutkan, kiper Mo Heng Tan sempat lulus seleksi untuk memperkuat tim Indonesia dalam laga persahabatan melawan klub dari Singapura pada 1951.

Sumber gambar, Wikipedia

Kisah tragis dialami pemain tengah Frans Alfred Meeng. Menurut situs Java Post, pemain kelahiran 1910 ini ikut tenggelam bersama kapal Jepang Junyo Maru yang ditenggelamkan oleh kapal selam Inggris pada 18 September 1944.

Kapal kargo yang mengangkut para romusha dan tawanan tenggelam di perairan Sumatera.

Selain foto dan kliping berita dari potongan koran, sang kakek meninggalkan sebuah medali tentang keikutsertaannya dalam Piala Dunia 1938. "Itu kenang-kenangan kami keluarga kami," ujarnya.

Tim nasional asal negara Eropa memiliki superioritas dalam sepak bola yang sebanding dengan kualitas liga-liga Benua Biru. Kebesaran itu juga ditunjukkan dalam ajang Piala Dunia yang didominasi oleh tim nasional asal Eropa dalam satu dekade terakhir.

Selain kualitas yang mumpuni, tim-tim Eropa memiliki jatah tempat di Piala Dunia yang jauh lebih banyak dibandingkan benua lainnya. Inilah yang membuat peluang negara Eropa untuk memenangkan ajang sepak bola akbar itu semakin besar.

Kendati demikian, terdapat beberapa timnas asal negara Eropa yang baru sekali debut bermain di Piala Dunia. Negara mana saja?

Israel masuk sebagai tim Eropa yang baru satu kali ikut serta dalam Piala Dunia 1970 di Meksiko. Meski kini termasuk dalam konfederasi Eropa, saat itu Israel masih berkompetisi di konfederasi Asia ketika mengikuti kualifikasi Piala Dunia 1970, dan menjadi satu-satunya wakil dari Asia di Piala Dunia usai mengalahkan Australia di tahun 1964 dengan agregat 2-1.

Pada Piala Dunia 1970, Israel tergabung dalam grup 2 dan harus beradu dengan tim kuat, seperti Italia, Uruguay, dan Swedia. Meski dicap tim debutan, tapi Israel hanya mengalami 1 kekalahan melawan Uruguay dan 2 hasil imbang.

Ukraina menjadi tim debutan yang berkompetisi di Piala Dunia 2006 Jerman. Tim asal Eropa Timur ini sukses masuk sebagai kontestan setelah memuncaki grup 2 kualifikasi UEFA. Alhasil, mereka secara otomatis masuk ke turnamen 4 tahunan tersebut.

Tergabung di grup H bersama Spanyol, Tunisia, dan Arab Saudi, Ukraina mampu duduk di posisi kedua klasemen. Tim ini bahkan sukses mengandaskan Swiss lewat adu penalti, tapi mereka gagal melanjutkan tren positif usai tunduk di tangan Italia dengan skor 0-3.

Baca Juga: 6 Negara Benua Afrika yang Paling Sering Tampil di Piala Dunia FIFA

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Slovakia berhasil masuk untuk pertama kalinya dalam turnamen Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Tim Eropa Tengah itu masuk secara otomatis ke fase grup setelah memuncaki grup 3 kualifikasi zona Eropa.

Berada di dalam grup F, Slovakia harus berhadapan dengan Italia, Paraguay, dan Selandia Baru. Awalnya tidak diunggulkan lolos, tapi Slovakia akhirnya menyusul Paraguay melangkah ke 16 besar usai mengandaskan Italia di laga pamungkas.

Piala Dunia 1938 dan timnas Hindia Belanda: Kakek saya ‘mencetak gol’ di Piala Dunia 1938

Apakah Anda tahu timnas Hindia Belanda, yang dijuluki 'tim kurcaci', pernah membobol gawang Hungaria di laga hidup-mati di Piala Dunia 1938 di Prancis, tetapi kemudian dianulir oleh wasit?

Sumber gambar, javapost

Walaupun digunduli 0-6 oleh Hungaria dalam laga hidup-mati di Piala Dunia 1938 di Prancis, ternyata timnas Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pernah membobol gawang lawannya, tetapi kemudian dianulir oleh wasit.

Para pemain depan tim Hindia Belanda, yang dijuluki 'tim kurcaci', juga dilaporkan mampu menampilkan gaya menggiring bola yang menggiurkan dan bermain terbuka, tetapi lemah dalam bertahan.

Seperti tercatat dalam sejarah, negara Asia pertama yang berhasil tampil di ajang sepak bola dunia bergengsi itu, akhirnya dicukur 6-0 (4-0) oleh tim Hungaria - tim tangguh yang kemudian melaju ke final sebelum ditaklukkan Italia.

Isaac Pattiwael, kelahiran 1914 (dan meninggal dunia pada 1987), gelandang sayap berdarah Maluku, dalam laga itu mampu 'merobek' gawang lawannya yang dijaga kiper legendaris, Antal Szabo, sebelum akhirnya dianulir wasit.

Kisah timnas Hindia 'membobol' gawang Hungaria itu nyaris tak tercatat dalam sejarah piala dunia, tetapi berulang kali diceritakan oleh Isaac Pattiwael kepada orang-orang terdekatnya- termasuk salah-seorang cucunya.

"Tapi yang saya ingat, kakek saya pernah mencetak gol (ke gawang Hungaria, tapi dianulir oleh wasit," ungkap John Pattiwael, salah-seorang cucu Isaac Pattiwael, kepada BBC Indonesia, Kamis (14/06).

Laga tim Hindia Belanda-Hungaria digelar 5 Juni 1938, pukul lima sore waktu setempat, di Stadion Velodorme, di kota Reims, Prancis - sekarang stadion itu diubah menjadi Stadion Auguste Delaune.

Namun demikian, John Pattiwael mengaku tidak ingat persisnya kenapa wasit asal Prancis, Roger Conrie, kemudian menganulir gol yang dicetak kakeknya itu.

Setelah akhirnya kalah 0-6, tim Hindia Belanda itu harus angkat kopor lebih awal, karena saat itu sistemnya menggunakan sistem gugur.

Di hadapan anak dan cucu-cucunya, Isaac sering kali menunjukkan foto-foto lama yang menjadi saksi perjalanannya saat memperkuat tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 di Prancis, kata sang cucu.

Sumber gambar, Java Post

"Melihat foto itu, ada beberapa muka Indonesia yang hanya beberapa orang saja, sisanya semua bule," ungkap John yang kelahiran 1979 ini.

Dalam berbagai kesempatan, sang kakek selalu bercerita bahwa dirinya sangat bangga sebagai orang Indonesia berdarah Maluku yang pernah tampil memperkuat timnas Hindia Belanda di ajang olah raga bergengsi itu.

"Dia bangga sekali sebagai orang Indonesia, khususnya sebagai pesepakbola dan orang Ambon, yang pernah ke Piala Dunia," ujarnya.

John kemudian teringat kakeknya pernah bercerita bahwa dirinya sangat bangga karena bisa mewakili "orang-orang pribumi" dalam timnas Hindia Belanda di ajang olah raga bergengsi itu.

"Mungkin itu pengalaman sekali dalam seumur hidup bagi seorang Indonesia untuk bisa ke sana (piala dunia)."

Trinidad & Tobago (2006)

Trinidad & Tobago untuk pertama kalinya masuk ke Piala Dunia 2006 Jerman. Kesuksesan negara Karibia ini tidak diraih dengan mudah, sebab mereka hanya duduk di peringkat keempat klasemen zona Concacaf. Pada laga playoff, tim ini menundukkan Bahrain dengan skor 2-1.

Berada di Grup B bersama Inggris, Swedia, dan Paraguay, Trinidad & Tobago tidak berhasil lolos ke babak 16 besar tidak mencetak satu gol pun. Alhasil, tim ini hanya menghuni dasar klasemen setelah hanya memperoleh satu poin berkat hasil imbang melawan Swedia.

Pada Piala Dunia 2018 Rusia, Panama masuk sebagai timnas asal Amerika Utara debutan. Panama jadi salah satu wakil Concacaf usai duduk di posisi ketiga klasemen putaran keempat kualifikasi zona Concacaf di bawah Meksiko dan Kosta Rika.

Berada di Grup G bersama Inggris, Belgia, dan Tunisia, Panama tidak berhasil menunjukkan performa terbaiknya. Bahkan, tim debutan ini gagal mengumpulkan 1 pun poin setelah mengalami 3 kekalahan dalam 3 pertandingan penyisihan grup.

Berdasarkan informasi di atas, kelima tim debutan asal Amerika Utara gagal melangkah jauh di Piala Dunia. Akan tetapi, tim di zona Concacaf tersebut mampu memberikan perlawanan sengit kala menghadapi tim-tim besar.

Baca Juga: 5 Pemain Terbaik Prancis di Piala Dunia 2018, Juara Dunia!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Secara slot, Italia sudah tak akan lagi berpartisipasi di Piala Dunia 2022. Jatah wakil Eropa untuk berlaga adalah 13 negara. Sisanya, diperuntukkan bagi negara dari Asia, Amerika Tengah, Utara, dan Selatan, serta Afrika.

Namun, ada saja sejumlah pihak yang berupaya agar Italia tetap ada di Qatar. Salah satunya lewat pernyataan legenda Roberto Baggio yang bilang, seharusnya Italia punya keistimewaan karena menjuarai Piala Eropa 2020.

"Italia memenangi Kejuaraan Eropa, saya pikir itu memalukan, itu gila karena mereka tidak diberi tempat otomatis ke Piala Dunia atas keberhasilan itu," kata Baggio dalam wawancaranya bersama Football Italia.

Baggio sejatinya sadar jika Italia berada dalam fase sulit. Terutama kegagalan saat memenangi duel kontra Makedonia Utara.

"Siapa saja bisa mengalami kekalahan dalam satu pertandingan ketika mengalami hari yang buruk. Tetapi para pemain ini pantas mendapatkan semacam hadiah untuk apa yang mereka capai [di Piala Eropa], bukan? Jika saya berada di skuad itu, saya akan terus memperjuangkannya," dia menjelaskan.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

Naik kapal laut dari Tanjung Priok

Sebelum berlaga di ajang Piala Dunia 1938 di Perancis, tim Hindia Belanda berangkat menggunakan kapal laut 'Baluran'.

Mereka meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priok pada 27 April 1938, dan tiba di pelabuhan Genoa di Italia, sebulan kemudian, demikian laporan surat kabar mingguan yang terbit di Batavia (Jakarta), Java Bode.

Dikutip situs Java Post, rombongan Achmad Nawir dan kawan-kawan ini kemudian menuju Belanda dengan mengendarai kereta api.

Sumber gambar, Java Post

"Disambut hujan gerimis serta ratusan penggemarnya, mereka tiba di stasiun Den Haag pada 18 Mei," tulis situs tersebut. Beberapa ratus orang penggemar disebutkan menyambut kedatangan mereka dengan teriakan yel-yel.

Menginap selama sekitar satu bulan di Hotel Duinoord, di Kota Wassenaar, tim Hindia Belanda menggelar sejumlah laga persahabatan antara lain melawan klub asal Den Haag (skor akhir 2-2) dan klub Haarlem (5-3).

Di awal Juni, rombongan ini berangkat ke Perancis, empat hari menjelang pertandingan hidup-mati melawan tim kuat Hungaria.

Usai dikalahkan Hungaria, mereka kembali ke Belanda, dan menggelar laga persahabatan dengan timnas Belanda di Stadion Olimpiade, Amsterdam, pada 26 Juni 1938. Hasil akhirnya? Jangan kaget, 9-2 untuk timnas Belanda!

Akhirnya, setelah tiga bulan berada di Eropa, mereka melakukan perjalanan pulang pada 1 Juli, dalam perjalanan selama tiga pekan, sebelum akhirnya berlabuh kembali di Tanjung Priok.

Bosnia-Herzegovina (2014)

Pada 2014, Bosnia-Herzegovina untuk pertama kalinya ikut serta sebagai kontestan Piala Dunia di Brasil. Tim ini masuk ke turnamen akbar itu setelah memuncaki grup G kualifikasi zona Eropa. Meskipun tim ini memiliki nilai sama dengan Yunani di posisi runner-up.

Masuk di grup F, Bosnia-Herzegovina harus menghadapi tiga tim kuat dari tiga benua yang berbeda, yakni Argentina, Nigeria, dan Iran. Hasilnya, tim debutan ini gagal melaju ke babak 16 besar usai mengalami kekalahan melawan Argentina dan Nigeria.

Pada gelaran Piala Dunia 2018 Rusia, Islandia menjadi satu-satunya tim debutan asal Eropa. Tim asal Skandinavia ini sukses menembus ajang sepak bola akbar itu usai duduk di posisi puncak grup I dan membuat Kroasia hanya bertengger di posisi runner-up.

Lagi-lagi, Islandia harus berada dalam satu grup bersama Kroasia. Selain itu, mereka juga harus berhadapan dengan tim kuat Argentina dan Nigeria. Meski berhasil menahan imbang Argentina, tapi Islandia harus menelan kekalahan melawan Kroasia dan Nigeria, sehingga hanya duduk di posisi juru kunci.

Mayoritas timnas debutan asal Benua Biru diketahui gagal melangkah jauh di turnamen Piala Dunia. Namun, dua lainnya ternyata sukses membuat kejutan dan menembus babak 16 besar dan bahkan tembus babak perempat final Piala Dunia. Sayangnya, pada Piala Dunia 2022 Qatar tidak ada tim debutan asal Eropa.

Baca Juga: 13 Negara Eropa yang Lolos ke Piala Dunia 2022, Ada Jagoanmu?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Bisnis.com, JAKARTA - Negara yang bisa bertanding di Piala Dunia harus lolos dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia terlebih dahulu. Tahun ini, sebanyak 6 negara asia berhasil lolos kualifikasi dan akan bertanding di Piala Dunia 2022. Berikut ini 6 negara asia yang ikut Piala Dunia 2022.

'Pemain Hungaria dikerubuti 11 kurcaci'

Dalam laporannya, Goorhooff menyebutkan pula bahwa tim Hungaria banyak memainkan bola-bola atas, karena rata-rata pemain Indonesia bertubuh pendek.

"Rata-rata tinggi mereka sekitar 160 cm, sementara pemain Hungaria berperawakan tinggi besar," lapornya.

Sejumlah laporan juga menyebutkan, lantaran perbedaan postur tubuh antara kedua tim yang begitu mencolok, wali kota Reims menjuluki Tim Hindia Belanda "mirip kurcaci".

"Saya seperti melihat 22 pesepakbola Hungaria dikerubuti 11 kurcaci," katanya berkelakar.

Sejumlah catatan menunjukkan, para pemain Hindia Belanda, sebagian besar berusia sekitar 25 tahun. Mereka kelahiran antara tahun 1912 dan 1916. Hanya seorang yang kelahiran 1909, yaitu Hans Taihuttu (pemain depan asal klub VIOS Batavia).

Adapun berat badan mereka berkisar antara 65 kilogram sampai 70 kilogram, sedang pemain tertinggi tercatat 178 sentimeter yaitu pemain tengah Frans Meeng (klub VIOS Batavia).

Walaupun demikian, menurut Goorhooff, kehadiran tim Hindia Belanda di Stadion Velodorme, di kota Reims, Perancis, telah menarik perhatian sekitar 9.000 penonton.

"Mereka menarik perhatian dan simpati penonton, karena pemain Hindia Belanda begitu sopan, seperti memberi hormat kepada penonton," ungkapnya.

Sumber gambar, Getty Images

Selayaknya laga internasional, pemain Hindia Belanda menyanyikan lagu kebangsaan Belanda, yaitu "Het Wilhelmus".

Timnas Hindia Belanda itu, selain didominasi pemain Batavia (Jakarta), lainnya dari klub Tionghoa Surabaya, SVV Semarang, serta HCTNH Malang.